Kudus (23/04) Pemberlakuan social distancing oleh pemerintah nyatanya tidak berdampak baik bagi mereka yang bekerja penghasilannya tidak menetap, banyak terjadi PHK oleh beberapa perusahaan yang justru semakin membuat perekonomian Indonesia di ambang kehancuran, hal ini berpengaruh besar terhadap kehidupan mereka.
Pimpinan Komisariat IMM Adz-Dzikr pada tanggal 23 April 2020 telah melakukan pembagian makanan dan masker serta berbincang-bincang sedikit pada Bapak Mansur yang tinggal di Desa Panjang, Kudus berprofesi sebagai tukang sapu jalan, “selama pandemi ini sangat berpengaruh dalam keluarga dan saya berharap ada yang mau memberi makanan seperti ini lagi. Soalnya baru kali ini saya mendapat nasi dan masker. Saya berharap juga pemerintah memberikan sembako untuk memenuhi kebutuhan sehari hari” ujar Bapak Mansur.
Begitu juga yang dialami oleh Bapak Mansur asal Pati yang berprofesi sebagai tukang becak di Kudus menurut beliau dampak dari virus covid-19 berpengaruh dilihat dari segi penghasilan saya menurun drastis ditambah adanya gojek gojek, saya sebagai tukang becak pasti tersingkirkan. Saya berharap kepada pemerintah pasti hasilnya lama, jadi dengan adanya seperti kalianlah yang harus peka terhadap sekitar. Seperti ini memberikan nasi dan masker, Kalau bukan kalian siapa lagi? Jawab bapaknya.
Kehadiran kaum muda untuk bergerak dalam masalah pandemi ini ternyata sangat dibutuhkan oleh masyarakat, kita tidak bisa diam menunggu kebijakan pemerintah, sementara banyak orang diluar sana yang sangat membutuhkan bantuan seperti bahan sembako. Untuk itu, diharapkan kegiatan ini bisa menjadi motivasi kepada kita semua untuk saling tolong-menolong tethadap sesama dalam hal kebaikan dan taqwa.
Semangat perjuangan yang diajarkan KH Ahmad Dahlan pada surah Al-Maun sebagai pedomannya kini menjadi sebuah cambuk bagi kita yang kini tengah mengalami musibah global untuk benar-benar mengamalkan sebuah amal perjuangan bersifat sosial.
Muhammadiyah dalam organisasi tidak hanya fokus pada bidang agama akan tetapi juga dapat memberikan sumbangsih dalam bidang sosial. Hal inilah yang menjadikan kader-kader Muhammadiyah untuk bergerak dengan ikhlas untuk terwujudnya kesejahteraan sosial.
Pesan KH Ahmad Dahlan yang populer adalah “Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mecari hidup di Muhammadiyah” menjadikan kita dalam perjuangan Muhammadiyah senaantiasa ikhlas tanpa pamrih serta tidak memanfaatkan Muhammadiyah untuk kepentingan sendiri tetapi untuk kepentingan umat.
Mengutip Touraine dalam bukunya Sosial Movements menurutnya perspektif gerakkan sosial mengenai masyarakat cenderung berorientasi represenrltasional, mengingat ia menyematkan agen dan aksi pada manusia dan lebih dari itu membalik persamaan: ‘masyarakat membentuk manusia’ menjadi ‘manusia membentuk masyarakat’. Manusia pertama-tama dilihat sebagai produsen aktif masyarakat baru kemudian sebagai produk masyarakat.
Penulis: Putri Amalia Maharani ( Kabid RPK IMM Adz-Dzikr IAIN Kudus )
Pewawancara: Ervin Selviana dan Febriana Nur Afifah ( Kader IMM Adz-Dzikr IAIN Kudus )