Namanya Ibu Sunisih, berusia kurang lebih 55 tahun. Tinggal berdua dengan ibunya di sebuah rumah sederhana berdinding batu bata tanpa plester dan lantai semen yang sudah banyak lubangnya. Baliau berlamatkan di desa Honggosoco Rt 4 Rw4 Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Anak laki-laki semata wayang nya pergi merantau di luar kota sebagai buruh bangunan. Penghasilan sang anak tak menentu dan pulang pun juga tak tentu.
Sehari-hari beliau mengisi kegiatannya dengan mengurus beberapa ekor anak ayam kampung yang dimilikinya dari pemberian kerabat. Untuk makan sehari-hari Ia mengandalkan sembako bantuan dari pemerintah yang diberikan satu bulan sekali, ditambah pemberian tetangga dan kerabat yang terkadang memberi serta sedikit uang pensiun dari Ibunya.
Sedangkan untuk air Ibu Sunisih mendapat bantuan dari sumur rumah kakaknya yang tidak jauh dari rumahnya. Sumur yang ada di rumahnya belum memiliki pompa air serta fisik yang tak lagi muda membuat Ibu Sunisih dan ibunya kesulitan jika harus menimba dan memindahkan air dari sumur ke rumahnya.
Lazismu Kudus memperoleh laporan dari salah satu kerabat Ibu Sunisih tentang keadaan yang dialaminya. Dari situlah diketahui keinginan ibu Sunisih mengembangkan ternak ayam kampungnya. (Ahad 12/2) Lazismu Kudus berkesempatan hadir di rumah Ibu Sunisih untuk bersilaturahim sekaligus menyampaikan bantuan kepada ibu Sunisih. Dari Lazismu Kudus ibu Sunisih menerima tiga ekor ayam kampung usia produktif, pakan ayam, 1 unit pompa air serta uang tunai yang akan digunakan untuk memperluas kandang ayam. Raut wajah Ibu Sunisih tampak berseri tatkala penyerahan bantuan dari petugas Lazismu Kudus.
