
SLEMAN – Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) meresmikan gudang penyimpanan di daerah Balecatur, Gamping, Sleman, Senin (29/4/2019).
Gudang ini rencananya akan dimanfaatkan untuk menyimpan stok barang-barang hingga makanan yang dibutuhkan saat musibah maupun bencana datang.
Termasuk tempat untuk menghimpun dan menyimpan barang zakat, infaq, sedekah dan logistik bantuan lainnya.
Bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) nantinya barang-barang yang dikumpulkan dalam gudang ini dan akan disalurkan apabila dibutuhkan.
“Ini mempercepat penyaluran. Kalau dulu biasanya kami masih dadakan, saat ada bencana kita belanja dulu untuk kebutuhan bantuannya sekarang dengan adanya gudang tentu akan mempercepat dan memudahkan,” kata Direktur Utama Lazismu, Hilman Latief saat ditemui TribunJogja di lokasi acara, Senin (29/4/2019).
Saat ini, gudang seluas hampir 500 meter persegi ini berisi sejumlah peralatan seperti tenda, genset, terpal, pompa air dan alat keperluan bantuan lainnya.
“Barang disini nantinya akan dikemas sebelum dikirim ke sejumlah lokasi bencana sehingga memudahkan relawan untuk membawa,” tambahnya.
Hilman menambahkan, gudang ini nantinya akan mampu mengcoverage sejumlah wilayah seperti di Jawa Tengah dan DIY.
“Namun tak menutup kemungkinan untuk wilayah lainnya,” tambah Hilman.
Lazismu rencananya juga bakal memperbanyak jumlah gudang penyimpanan di sejumlah titik.
Hal ini untuk memudahkan relawan dalam menyimpan dan mendistribusikan kebutuhan bantuan bagi korban bencana.
“Kita ingin tak hanya di jawa saja tapi juga di daerah lain termasuk di timur Indonesia, rencana kita di daerah Sulawesi ada satu lagi gudang,” tutup Hilman.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Budi Setiawan mengatakan, gudang ini nantinya tak hanya berfungsi sebagai gudang saja melainkan juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi lokasi belajar dan edukasi tentang kebencanaan dan kemanusiaan bagi beberapa elemen termasuk pelajar dan mahasiswa.
“Anak-anak bisa diajak kesini, mereka bisa belajar tentang mengemasi barang yang akan disitribusikan ke korban bencana sehingga mereka akan sadar sekaligus belajar untuk peduli terhadap orang lain,” timpalnya.