Lumajang, Jawa Timur. Personil medis EMT Nasional Muhammadiyah dalam respon bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru mengevakuasi warga yang sakit dan butuh rujukan di Dusun Kali Lengkong, Desa Oro Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Selasa (14/12).
Personil gabungan dari RS Islam (RSI) Aisyiyah Malang, RS Ibu dan Anak (RSIA) Muhammadiyah Malang dan RS Aminah Blitar tersebut dibantu personil SAR MDMC DI Yogyakarta. Iqbal Syauqi, dokter umum RSI Aisyiyah Malang yang ikut mengevakuasi itu menceritakan kronologi kejadian tersebut. “Pasien ini mengeluh sakit perut dan pembesaran pada scrotum.
Salah seorang warga menyampaikan kepada kami untuk melihat kondisinya dirumah sehingga kami langsung melakukan home visit. Setelah melakukan assesmen, kami menyimpulkan pasien ini perlu penanganan lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang lebih lengkap,” kata Iqbal.
Selanjutnya diputuskan untuk merujuk pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 21 tersebut ke puskesmas dan dilaksanakan oleh tim medis dari RSI Aminah Blitar. Namun, akses jalan mempersulit proses evakuasi sehingga menurut Iqbal, tim SAR MDMC saat itu menyarankan untuk membawa armada kendaraan tambahan.
Ilham, salah seorang personil SAR MDMC DIY yang ikut mengevakuasi pasien mengatakan akses jalan menuju rumah pasien cukup sulit, tidak bisa diakses oleh mobil secara langsung. “Dari titik terakhir ambulance berhenti masih berjarak sekitar 500 meter dengan kondisi jalan setapak naik turun melewati rumpun pohon bambu,” kata Ilham.

Pasien tersebut, lanjut Ilham, sulit untuk melakukan mobilitas akhirnya diputuskan untuk mengevakuasi dengan cara ditandu menuju mobil ambulance, selanjutnya dibawa menuju Puskesmas Pronojiwo.
Layanan Muhammadiyah Berdasarkan laporan situasi (sitrep) yang disusun tim data dan informasi (datin) MDMC, Layanan kesehatan Muhammadiyah bagi warga penyintas APG Gunung Semeru masih berlangsung di Kecamatan Pronojiwo, Candipuro dan Pasrujambe. Di Pronojiwo, layanan kesehatan yang dijalankan oleh EMT Nasional Muhammadiyah ini dipusatkan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pronojiwo dan SMP (MDMC Indonesia)